Tes TOEFL menjadi sedemikian penting bagi seseorang yang ingin melanjutkan studi ke negara lain yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam komunikasi. Standar nilai yang diberikan pun cukup tinggi, sehingga peserta tes tersebut dituntut untuk bisa menyelesaikan tes TOEFL dengan sebaik mungkin. Tes TOEFL tentu tidak mudah dan bukan sekedar ujian Bahasa Inggris seperti yang dialami di sekolah. Oleh karena itu, kemampuan saja belum sepenuhnya menjamin keberhasilan. Tetap diperlukan persiapan diri agar bisa menjalani tes dan mendapatkan nilai di atas standar yang menjadi prasayarat.
Tips Mempersiapkan TOEFL Test Berdasarkan Sesi
Untuk mendapatkan nilai standar bahkan diatas nilai standar yang telah ditentukan, berikut adalah beberapa tips sukses dalam mempersiapkan tes TOEFL: Pertama, peserta tes itu perlu mengetahui seluk beluk mengenai tes TOEFL ini, salah satunya mengenai materi yang diujikan. Dalam TOEFL test, materi yang diujikan meliputi empat kemampuan, yaitu reading, listening, writing dan speaking. Dalam format test TOEFL iBT, keempat kemampuan yang diujikan itu akan saling dikombinasikan satu sama lain. Selain itu, perlu juga tahu mengenai alokasi waktu serta jumlah soal yang akan diberikan, sehingga dengan demikian orang tersebut bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin, termasuk juga mempersiapkan time management. Setelah mengenali seluk beluk tentang TOEFL test, lalu yang perlu dilakukan adalah persiapan materi. Dalam persiapan materi ini, akan lebih baik kalau persiapan itu dilakukan perbagian.
Dalam hal listening, yang perlu dilakukan lebih dari sekedar mendengarkan, tapi juga harus mampu membuat catatan-catatan penting. Selain itu, perlu pula kosa kata yang cukup luas, sehingga tidak bingung ketika mendapatkan kata atau istilah yang sulit. Oleh karena itu, latihan dalam listening bisa dilakukan dengan banyak mendengarkan percakapan atau kuliah yang diberikan oleh native speaker dan berusha mencatatnya. Contoh percakapan atau kuliah ini bisa diunduh dari situs-situs seperti YouTube. Latihan bisa juga dilakukan dengan mendengarkan musik atau menonton film dan berusaha menangkap artinya. Bila ada kata-kata yang sulit, harus dicatat dan berusaha dihafalkan.
Selanjutnya adalah speaking. Dalam bagian ini, penekanan bukan sekedar kemampuan berbicara, tapi juga cara menyampaikan secara jelas, padat dan tepat, karena waktu yang diberikan tidak banyak. Oleh karena itu, perlu latihan yang matang untuk menyampaikan gagasan. Latihan yang bisa dilakukan adalah dengan merekam suara sendiri sehingga nantinya bisa diulang dan dikoreksi. Selain itu, diperlukan pula latihan penyampaian gagasan secara padat dan langsung ke poinnya. Yang tak kalah penting adalah melatih diri untuk bisa memberikan penekanan dan intonasi, sehingga penyampaian pun tidak datar dan membosankan.
Dalam bagian reading test, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan memahami bacaan dan menemukan inti pokok dari bacaan itu. Selain itu perlu memperhatikan alokasi waktunya juga. Hal ini dikarenakan peserta tes akan mendapatkan lebih dari 3 bacaan yang kemudian harus menjawab pertanyaan terkait bacaan tersebut. Latihan yang bisa dilakukan tentu bukan sekedar latihan membaca, tapi lebih untuk melatih diri agar bisa menemukan gagasan pokok dari bacaan tersebut. Selain itu, penambahan kosa kata di sini juga penting.
Dan bagian terakhir adalah writing test. Dalam tes ini, peserta akan diminta membuat karangan atau essai tentang tema yang telah ditentukan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah membuat essai yang terstruktur dengan baik. Sebuah essai dikatakan baik bila dalam essai itu terdapat pengantar, paragraf utama serta penutup yang saling terkait dan membentuk satu gagasan yang utuh. Penyampaian juga harus jelas, sehingga harus melatih kemampuan tata bahasa juga. Selain itu, perlu dibiasakan juga memberikan contoh untuk memperkuat gagasan. Dan yang tidak kalah penting adalah berlatih untuk menuliskan gagasan secara jelas dan tidak terlalu panjang.