TOEFL ( Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) merupakan suatu test yang digunakan untuk melihat kemampuan seseorang dalam menggunakan Bahasa Inggris. Test ini umumnya digunakan sebagai prasyarat penting bagi seseorang yang ingin mengajukan beasiswa, melanjutkan studi dan bekerja ke negara lain yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi sehari-sehari.
Beberapa Perbedaan TOEFL vs IELTS
Berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara TOEFL dan IELTS test. Pertama, Perbedaaan antara keduanya adalah mengenai pengelolanya, TOEFL test diprakarsai dan dikembangkan oleh ETS (Educational Testing Service), suatu organisasi yang bepusat di Amerika Serikat. Sedangkan IELTS dikelola oleh kerja sama antara British Council, University of Cambrigde dan IELTS Australia. Secara mendasar, TOEFL test ini digunakan untuk menguji kemampuan seseorang dalam konteks American English, sedangkan IELTS test menguji kemampuan seseorang dalam British English.
Secara umum, materi yang diujikan sama, yaitu meliputi kemampuan writing, reading, speaking dan listening. Tapi, sebenarnya TOEFL lebih dirancang untuk melihat kemampuan seseorang dalam berbahasa Inggris, terutama dalam konteks mengikuti perkuliahan dan studi yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Sedangkan IELTS lebih dirancang untuk orang yang ingin melanjutkan studi serta bekerja di luar negeri. IELTS pun telah diakui di berbagai institusi pendidikan dan badan profesional di berbagai negara yang menggunakan Bahasa Inggris. IELTS juga memiliki dua versi tes, yaitu versi umum yang digunakan untuk lingkungan non-akademis dan versi tes akademik. Sedangkan TOEFL hanya memiliki satu versi tes saja.
Dari segi teknis, IELTS test menggunakan rentangan skor dari 0 sampai 9. Dalam pelaksanaan, peserta test diberi alokasi waktu 2 jam 45 menit. Selain itu, materi pada tes listening dan speaking pada dua versi test sama, sedangkan untuk reading dan writing nya berbeda karena versi akademis dan non-akademis memiliki penekanan materi yang berbeda. Sedangkan,TOEFL test tidak menggunakan dua versi. Selain itu, sistem ujian pada TOEFL bisa ditempuh secara online ( iBT – internet Based Test ) dan tertulis ( PBT-Paper Based Test ). Secara umum, test online dan tertulis memiliki struktur yang sama. Dan waktu yang diberikan adalah 4 jam. Selain itu, rentang skor pada test online adalah antara 0-120, sedangkan pada test tertulis antara 310-677.
Dalam penggunaannya sebagai prasyarat di lingkungan akademik, ada standar skor yang berbeda-beda. Untuk mendaftar di program sarjana, skor standar yang digunakan oleh perguruan tinggi di seluruh dunia umumnya adalah sekitar 79-80 untuk TOEFL iBT. Skor ini setara dengan skor 550 pada TOEFL test yang tertulis (PBT). Sedangkan untuk melanjutkan ke program pasca sarjana (S2 dan S3), rentangan skor yang menjadi persyaratan adalah 110-115, atau sama dengan skor 600-650 pada PBT TOEFL. Bagi yang menggunakan IELTS, untuk mendaftar program sarjana dibutuhkan rentangan skor (band scale) antara 6.0-6.5. sedangkan untuk program pasca sarjana, dibutuhkan band scale antara 7.0-7.5.
Itulah beberapa perbedaan mendasar antara TOEFL dan IELTS. Masing-masing test memiliki teknis, struktur dan fokus yang berbeda-beda dan tentu sulit untuk menentukan test mana yang lebih baik. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menentukan jenis test yang akan diambil adalah dengan melihat persyaratan yang diberikan, baik itu ketika ingin melamar pekerjaan atau melanjutkan pendidikan dan mengajukan beasiswa.